1. Zaman Tembaga
Pada zaman tembaga ini, manusia menggunakan tembaga sebagai bahan dasar
alat-alat yang digunakan. Akan tetapi, alat-alat dari tembaga tidak tersebar
secara luas. Dengan kata lain, zaman ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia
saja. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tidak mengalami zaman tembaga,
sehingga zaman neolithikum langsung disusul oleh masuknya zaman perunggu.
2.
Zaman perunggu
Pada zaman perunggu ini, manusia telah menemukan logam campuran yang lebih keras dari tembaga. Campuran antara tembaga dan timah putih ini disebut perunggu. Logam campuran ini dibentuk menjadi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada zaman perunggu ini, manusia telah menemukan logam campuran yang lebih keras dari tembaga. Campuran antara tembaga dan timah putih ini disebut perunggu. Logam campuran ini dibentuk menjadi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.
A.
Arca Perunggu
Arca perunggu / patung yang berkembang pada zaman logam memiliki
bentuk beranekaragaman yang berbentuk manusia,ada juga yang berbentuk
binatang.Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin
pada bagian atasnya.Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil,arca perunggu yang kecil
dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.Daerah penemuan arca perunggu di
Indonesia adalah Bangkinang (Riau).Palembang (Sumsel),dan Limbangan (Bogor).
B.
Kapak
Corong (Kapak Perunggu)
Kapak
corong dapat ditemukan di Sumatera Selatan,Jawa,Balio,Sulawesi dan kepulauan
Selayardan Irian.Kegunaannya sebagai alat perkakas.
C.
Nekara Perunggu (Moko)
Nekara Perunggu berbentuk seperti dandang.Banyak ditemukan di
daerah:Sumatera.Jawa Bali,Sumbawa,Roti,Leti,Selayar dan Kepulauan Kei.
Fungsi: Untuk acara keagamaan,sebagai maskawin,sebagai sarana
upacara minta hujan (biasanya di atas nekara diberi hiasan katak,menurut
kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan).
D.
Bejana Perunggu
Bejana Perunggu,bentukya seperti gitar Spanyol tetapi tanpa
tangkai.Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera.Bejana Perunggu di Indonesia
ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura,bentuknya seperti periuk
tetapi langsing dan gepeng.Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang
serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometrid an pilin-pilin yang
mirip huruf J.Bejana Perunggu dari Kerinci tidak diketahui secara pasti,kemungkinan
disebabkan penemuan bejana yang terbaas makam
mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat prasejarah.
E.
Perhiasan Perunggu
Perhiasan
perunggu,antara lain berbentuk gelang,kalung,anting-anting dan cincin.Pada
umumnya,barang-barang perhiasan tersebut tidak diberi hiasan ukiran.Peninggalan
ini banyak ditemukan,antara lain di Anyer (Banten).Plawangan dekat Rembang
(Jawa Tengah) Gilimanuk (Bali),dan Malelo (Sumba).
F.
Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
G. Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari
bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi
lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggusebab
melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.. Zaman besi juga banyak menghasilkan
benda-benda peralatan hidup dan senjata, seperti: tombak, mata panah, sabit,mata pisau,kapak,pedang dan mata bajak.
Benda peninggalan zaman besi tidak banyak ditemukan karena sifatnya yang mudah
berkarat.
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor
(Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur).
1)
Mata Tombak
Mata
tombak ternyata diciptakan jauh lebih lama daripada yang diduga.Alat tersebut
diciptakan sejak zaman Homo heidelbergensis atau sekitar 500.000 tahun
lalu, 200.000 tahun lebih tua dari dugaan.Riset mengungkap, mata tombak
dikembangkan untuk mengefektifkan fungsi tombak dalam membunuh.Spesies manusia Neanderthals
dan Homo sapiens memiliki keahlian membuat mata tombak pada zaman
berikutnya karena kemampuan yang diturunkan dari Homo heidelbergensis.
Dari
bentuk, patahan dan pola kerusakan yang ada pada artefak mata tombak, peneliti
yakin bahwa mata tombak itu berasal dari masa 500.000 tahun lalu.Di masa lalu,
artefak itu digunakan untuk membunuh antelop.
2)
Mata
Panah
Mata
Panah. Memiliki fungsi ekonomi: antara lain sebagai alat untuk menangkap ikan.
Terbuat dari batu serpih, tulang, dan kemunginan besar juga kayu yang diruncing
bagian ujungnya dan dibuat bergerigi pada bagian pinggirnya.Jadi memiliki
bentuk yang berbeda dengan mata panah untuk berburu.Banyak ditemukan di dalam
gu-gua yang ada di daerah patai atau sungi.
3)
Sabit
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
4)
Mata
Pisau
Pisau ialah alat yang
digunakan untuk memotong sebuah benda.Pisau terdiri dari dua bagian utama,
yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang
tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau.Pegangan
pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat digenggam dengan tangan. Bentuk umum pisau mirip dengan pedang,
bedanya adalah bahwa bilah pedang lebih panjang daripada bilah pisau. Bila pisau terlalu kecil untuk memotong sesuatu, gergaji atau kapak mungkin
diperlukan.
5)
Kapak
Kapak (atau kadang disebut dengan kampak) adalah sebuah alat yang
biasanya terbuat dari logam, bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu.
Kapak adalah salah satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya,
sama umurnya dengan saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan kayu.
Zaman dahulu kapak dibuat dari batu pada
zaman batu dan pada zaman besi lalu dibuat dari besi.Kapak
sangat berguna dan penggunaannya cukup luas dimulai dari sebagai perkakas
pemotong kayu sampai sebagai senjata perang.
6)
Pedang
Pedang adalah
sejenis senjata tajam yang memiliki bilah
panjang.Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja.Di
beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki
prestise lebih atau paling tinggi.Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau
baja.Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan
saja.Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu
keras masih berbahaya.Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah
obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada
saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.
7)
Mata
Bajak
Pada intinya, mata bajak singkal berupa baji tiga sisi,
dengan tamping dan bidang mendatar sisi pemotong kejen sebagai sisi datarnya,
sedangkan bagian atas kejen dan singkal berkedudukan sebagai sisi
lengkungnya.Fungsi utama mata bajak tersebut adalah untuk memotong tanah,
meremukkan, serta membaliknya untuk menutupi sampahan.Ukuran mata singkal ialah
lebar pemotongan alur terancangnya.
Terima kasih sangat Bermanfaat untuk adik adik sekolah sltp
BalasHapusIni gmna ya
BalasHapus*****
BalasHapus